Pengobatan Alternatif Islami Diperlukan di Rumah Sakit

Berita Kesehatan


SEORANG ahli bedah Indonesia menjadikan pengobatan alternatif Islami sebagai pelengkap pengobatan modern di rumah sakit untuk mengeluarkan 2.000 paku berkarat dari tubuh seorang pasien wanita, yang dicurigai menjadi korban guna-guna.


Dokter Sagiran Sukardi, yang berbicara pada forum berjudul “Jinn and Sihr in Medicine”, menggambarkan bagaimana praktek medis yang ia kuasai ditantang saat menangani wanita tersebut.


Dalam kasus yang banyak dipublikasikan di Sumatra, lebih dari 2.000 paku telah diangkat dari tubuh Supiyati yang berusia 25 tahun.


"Sebagai seorang dokter bedah, saya tidak bisa percaya penyakit itu disebabkan oleh sihir atau jin," katanya saat berbicara untuk sebuah forum diskusi di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM).


Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyyah Yogyakarta itu mengatakan, kondisi Supiyati menentang logika medis. Dia menunjukkan kepada peserta forum, yang terdiri dari dokter dan psikiater serta akademisi dan peneliti, gambar dan x-ray dari luka Supiyati yang terinfeksi dan paku di bawah kulitnya.


Pasien pertama kali dibawa ke ruang gawat darurat pada September 2012. Dokter Sagiran mengatakan dalam operasi pertama, ia mengangkat lebih dari 70 paku dari tungkai kaki dan kakinya sebelum mengobati luka-lukanya.


"Anehnya, sehari setelah operasi saya menemukan paku lebih banyak di daerah yang sama. Pada saat itu, saya tidak berpikir sihir ada hubungannya dengan itu," katanya. Namun, setelah berkonsultasi dengan rekan-rekannya dan guru agama, ia memutuskan untuk menggunakan terapi komplementer Islam untuk mengobati pasien.


Dokter Sagiran mengatakan, ia mulai membaca ayat-ayat Al-Quran sambil mengobati luka-lukanya, atau setiap kali pasiennya kesakitan. Ini kemudian menyebabkan sang pasien muntah.


"Anda tidak bisa membayangkan itu, tapi ada lebih banyak paku dan rambut ketika ia muntah," tuturnya.


Seperti dikutip dari Asiaone, yang ditulis pada hari ini, Minggu, 30 November 2014, ia mengatakan kasus ini menggambarkan perlunya pendekatan holistik, termasuk pengobatan spiritual dan agama di rumah sakit.


Forum moderator UKM Assoc, Prof. Dr. Supyan Hussin mengatakan hal tersebut tidak melawan pengobatan modern.


"Tapi terapi komplementer Islami dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan penyakit yang tidak dapat didiagnosis," katanya.


Prof. Supyan mengatakan, pengobatan Islami tidak ada hubungannya dengan ilmu hitam atau santet yang menentang Islam. Dia mengatakan para peserta dapat mengeluarkan solusi yang selanjutnya akan dikirim ke Departemen Kesehatan. (yac)


0 Response to "Pengobatan Alternatif Islami Diperlukan di Rumah Sakit"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef