Berita Kesehatan
DISFUNGSI ereksi dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, baik fisik maupun psikologis, dan sering kali melibatkan beberapa penyebab yang saling terkait. Hal ini dapat membuat penyebab masalah sulit ditemukan.
Sebagian besar pilihan pengobatan hanya mengobati kondisi gejalanya dengan memberikan kontrol pasien atas ereksi mereka. Solusi yang paling umum untuk ini adalah terapi berbasis obat, seperti dengan viagra.
Namun beberapa pasien tidak menemukan obat tersebut efektif, atau secara medis tidak cocok untuk diterima. Pria yang memiliki masalah pembuluh darah, misalnya, biasanya kontra-indikasi terhadap obat tersebut. Untuk mengatasi ini, implan penis adalah salah satu solusinya.
Implan tiup atau semi-kaku, salah satunya, melibatkan dua atau tiga ruang kosong yang dimasukkan ke dalam batang penis. Sebuah penampung air garam juga dimasukkan ke dalam perut atau di sekitar daerah Mr. P yang bisa digunakan untuk memompa air ke dalam ruang, sehingga membuat penis kaku. Cairan ini kemudian dapat kembali ke penampung setelah berhubungan seks.
Implan penis memberikan solusi non-farmakologis jangka panjang, meski pun mereka memerlukan operasi serius. Prosedur ini biasanya dilakukan di bawah anestesi umum dan pasien mungkin harus tinggal di rumah sakit selama dua hari dan kemudian mengikuti terapi antibiotik selama dua minggu.
Seperti dikutip dari Health24, Minggu, 30 November 2014, seks harus dihindari selama setidaknya satu bulan setelah prosedur operasi dilakukan. Pria juga harus waspada untuk tidak mengenakan pakaian ketat di sekitar pangkal paha hingga enam minggu.
Secara umum, penis implan diterima dengan baik oleh pasien dengan tingkat kepuasan yang tinggi. Sementara ereksi yang dihasilkan oleh perangkat yang tidak sama dengan proses alami, mereka masih memungkinkan untuk merasakan pengalaman seksual yang relatif normal. (yac)
0 Response to "Implan Bisa Jadi Solusi Disfungsi Ereksi"
Post a Comment