Efek Buruk Debu Vulkanik Baru Terlihat Setelah Dua Minggu

Berita Kesehatan


detail berita
Dampak abu vulkanik (Foto: ANT/Trial)


DEBU vulkanik yang menyebar luas akibat erupsi dari Gunung Kelud bisa secara langsung menyebabkan gangguan kesehatan pada mata, kulit serta saluran pernapasan. Khusus untuk saluran pernapasan, dampak kesehatan tersebut baru terlihat beberapa waktu kemudian.

Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan bahwa bila debu vulkanik sudah terpapar pada tubuh, maka saat itu pula tubuh sedang berusaha mengeluarkannya dari dalam tubuh. Oleh sebab itu, saat ini para tenaga kesehatan masih menunggu dampak debu vulkanik terhadap gangguan pernapasan.


“Efek akibat debu yang terhirup bisa muncul dua minggu setelah debu tersebut bertahan dalam sistem pernapasan seseorang. Kalau secara medis kita masih harus menunggu satu sampai dua minggu lagi untuk infeksi pernapasan bawah (pneumonia), sedangkan kalau ISPA bisa lebih cepat,”ujarnya pada Konferensi Pers PAPDI "Efek Debu Letusan Gunung Berapi Terhadap Kesehatan" di Kantor PB PAPDI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2014).


Lebih lanjut, Dr. Ari menjelaskan bila sebenarnya debu merupakan zat asing bagi tubuh dan ketika terhirup, maka tubuh berusaha menetralisirnya. Jika tidak berhasil dinetralisir, hal ini bisa mengakibatkan infeksi pernapasan.


“Debu itu masuk ke saluran pernapasan, sebelum masuk ke paru-paru akan tersaring terlebih dahulu. Tetapi, kalau debu yang terhirup terlalu banyak atau terlalu kecil bisa akan lolos, maka dapat menjadi pneumonia,”jelasnya


Sementara, menurut Dr. Ari para dokter harus mengantisipasi hal ini, seperti kemungkinan akan radang paru-paru karena terpapar debu vulkanik. Untuk menghindari debu vulkanik, korban erupsi Kelud dapat menggunakan masker jenis N95. (ind)



0 Response to "Efek Buruk Debu Vulkanik Baru Terlihat Setelah Dua Minggu"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef