Berita Kesehatan

Penderita anoreksia (Foto: Dailymail)
Seorang ibu muda berjuang dari jeratan anoreksia. Apalagi, dokter sempat mengkhawatirkan jika dia akan meninggal dua hari sebelum pernikahannya.
Kesembuhannya tersebut memberikan harapan pada orang-orang muda yang menderita kondisi sama. Adalah Kelly Furlonger, 31 tahun, yang kecanduan melakukan olahraga pembakaran kalori sehingga menyebabkan bobot tubuhnya turun drastis dalam waktu lima bulan.
Pasangannya, Rhi dan kehadiran putrinya, Jasmine membantunya keluar dari gangguan makannya tersebut.
Dia berkata, "Pada kondisi terburuk, dokter memantau berat badan saya terus- menerus. Dia melihat-hal-hal yang tak berfungsi dengan baik. Beberapa hari sebelum pernikahan, saya pingsan saat keluar jalan-jalan. Saya merasa tidak enak."
"Saya dibawa dengan ambulans ke rumah sakit dan mulai mendapatkan makanan cukup. Saya mungkin tak bisa hidup sebelum pernikahan karena hati saya tak berfungsi sebagaimana mestinya. Perhatian utama mereka adalah fisik saya sangat drop."
Sebagai seorang remaja, Kelly berjuang dengan penyalahgunaan alcohol, tetapi menemukan ketenangan pikiran melalui latihan fisik.
Dia berkata, "Olahraga adalah pelarian saya. Jika saya frustasi di kelas, guru akan mendorong saya melakukan sesuatu terkait olahraga, seperti menyuruh saya berlari mengelilingi lapangan sampai tenang."
"Saya adalah kapten dari semua tim olahraga di sekolah dan merasa tertekan untuk selalu unggul. Jika mencetak tiga gol dalam permainan sepak bola, saya bertanya pada diri sendiri mengapa tak mencetak empat gol."
"Sahabat saya meninggal ketika berumur 13 tahun. Ini adalah waktu yang sangat membingungkan dan menjengkelkan."
Kemudian pada Januari 2009, dua tahun hubungannya dengan Rhi, orangtuanya mengatakan mereka bercerai.
Dia berkata, "Saya merasa seolah-olah kehilangan keluarga. Saya berusaha menjaga orangtua dan saya bahagia selama bertahun-tahun, tapi itu tak membuat perbedaan apa pun."
"Saya dekat dengan ibu, tapi pada saat itu, saya beralasan jika orangtua tak suka dengan saya, untuk siapa saya, saya ingin sendiri. Jadi malam itu, saya berhenti makan dengan benar."
"Saya mulai obsesif dengan apa yang dimakan. Saya akan bangun pukul 04.00 dan mengukur bobot tubuh dan setiap kali makan. Saya akan memotong irisan tomat sampai irisan terkecil. Saya juga memotong daging ham sampai seukuran kuku saya."
Pada saat pernikahannya dengan Rhi pada Juli 2009, berat badannya turun drastis dari lima bulan sebelumnya.
Dia berkata, "Saya berlari dan latihan terus-menerus. Di satu sisi saya pikir, mengapa saya menyia-nyiakan hidup melakukan ini. Tapi di sini lain, jika tak melakukannya, maka menjadi gemuk lebih menakutkan."
"Ini bukan tentang penampilan, ini adalah tentang kontrol. Saya merasa seolah-olah tak memiliki kontrol atas apa pun, tapi makan adalah salah satu area di mana saya bertanggung jawab."
Hari pernikahannya dirusak oleh fiksasinya, yakni pada jumlah makanan yang diharapkan untuk makan dan bulan madu yang ditandai dengan latihan kompulsif.
Dia berkata, "Ini sangat menyedihkan bahwa pikiran saya berpusat di sekitar kue pengantin. Saya terus bertanya pada Rhi dan dia tak membiarkan saya makan berlebihan. Saya terobsesi menu makan di pernikahan dan menghitung kalori."
Tapi seperti pasangan yang bertumbuh dalam pernikahan, dukungan Rhi membantunya untuk mengubah pikiran Kelly untuk meningkatkan kesehatannya dengan cara yang bermakna.
Pada Januari 2011, berat badannya terus naik. Kelly yang sedang mendalami ilmu olahraga pun selalu waspada terhadap kemunduran dalam gangguan makannya.
"Saya bahagia dengan diri saya. Saya masih berjuang dengan keyakinan, tapi setidaknya merasa lebih tenang. Sekarang ini menjadi ibu untuk Jasmine membuat saya berpikir tentang perlunya tetap sehat baginya."
Kelly pun senantiasa menguatkan batin orang-orang yang mengalami nasib sama seperti dirinya.
Dia berkata, "Saya memberitahu orang-orang untuk tidak takut berbicara tentang apa yang dirasakan dan bagaimana mereka berjuang. Saya tahu harus waspada. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan lebih baik bagi saya. Saya harus melakukannya sendiri."
"Saya bertekad ketika menderita anoreksia, saya bekerja luar biasa dan melalui proses panjang untuk menyakiti diri sendiri. Tapi saya menyadari bisa mengubah energi bagi orang sekitar untuk menjadi lebih baik dan sehat." (ind)
0 Response to "Wanita Ini Hampir Meninggal Gara-Gara Anoreksia"
Post a Comment