Berita Kesehatan
TIAP manusia mempunyai karakter dan berbagai mekanisme defens (mekanisme mental dalam menghadapi stres) yang akan membentuk pola yang bersangkutan dalam menghadapi stres yang dihadapi.
Menurut pakar kesehatan jiwa, Dr. Danardi Sosrosumiharjo, SpKJ (K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, orang dikategorikan terganggu jiwanya apabila seseorang sudah mulai sering mengeluh, merasa tertekan, hingga mengalami penurunan fungsi kognitif/emosi.
Seperti penjelasan yang disampaikan Dr. Danardi, dalam seminar bersama Pfizer dengan topik "Kesehatan Jiwa: Bagaimana Menghadapi Stres", di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/11/2014), berbagai mekanisme defens dapat dilakukan setiap orang saat menghadapi masalah. Namun, tak jarang, secara sadar atau tidak, salah dilakukan hingga akhirnya membahayakan kesehatan jiwa dan fisik.
Distorsi
Ini adalah mekanisme defens di mana orang membayangkan suatu masalah yang tidak riil atau dengan cara yang tidak wajar. Kondisi ini seperti paranoid, halusinasi, atau kondisi akut lain yang umumnya dimiliki penderita gangguan mental berat, seperti bipolar dan skizofrenia.
Regresi
Mekanisme defens ini memungkinkan seseorang kembali berperilaku seperti kebiasaannya di masa lalu atau masa kecil saat dihadapkan masalah.
Somatisasi
Kondisi ini terjadi saat seseorang, secara sadar atau tidak, mengalihkan masalah/stres mereka kepada keluhan fisik. Secara alami mungkin kita sering mengalami ini, seperti mengeluh sakit perut atau pusing ketika menghadapi stres. Namun, ada kondisi yang menimbulkan keluhan fisik yang parah, seperti mendengar suara aneh atau kebutaan.
Represi
Mekanisme defens ini bekerja dengan menekan atau memasukkan masalah ke dalam alam sadar. Akibatnya, orang dapat sering mengalami mimpi buruk, yang akhirnya mengganggu kondisi psikologis orang tersebut.
0 Response to "Sering Hadapi Stres, Hati-Hati Gangguan Jiwa"
Post a Comment