Berita Kesehatan
SETIAP orang memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi berbagai masalah. Ini karena setiap orang memiliki pertahanan diri yang berbeda.
Menurut pakar kesehatan jiwa, Dr. Danardi Sosrosumiharjo, SpKJ (K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, mekanisme pertahanan diri adalah mekanisme adaptasi seseorang untuk menyesuaikan diri dan menangkal kecemasan.
"Mekanisme defens (Pertahanan diri-red) adalah penyesuaian untuk menangkal ketidakseimbangan," tuturnya dalam seminar bersama Pfizer dengan topik "Kesehatan Jiwa: Bagaimana Menghadapi Stres", di Ancol, Jakarta Utara, belum lama ini.
Seringkali orang menghadapi stres dengan mekanisme pertahanan diri yang negatif. Secara psikologis, bila seseorang cenderung menghadapi masalah atau stres dengan pertahanan diri berikut ini, orang tersebut bisa dikatakan sakit secara kejiwaannya.
Kondisi ini terjadi bila seseorang sering menyangkal atau mengingkari kebenaran yang telah dibuktikan atau dilakukan.
Dissosiasi
Apa yang Anda lakukan saat sakit hati pada seseorang? Apakah Anda pernah bersikeras untuk melupakan orang, atau sesuatu, yang Anda tidak sukai. Ini adalah bentuk mekanisme defens dissosiasi.
Proyeksi
Proyeksi adalah bentuk mekanisme defens dengan menyalahkan suatu masalah yang dibebankan padanya kepada orang lain.
Displacement
Kondisi ini dapat terjadi ketika amarah atau kekesalan pada seseorang dialihkan kepada objek lain yang memiliki hubungan dengan orang yang dibenci.
Introjeksi
Tak sedikit dari kita yang menyalahkan diri sendiri saat menemui masalah yang bukan dilakukannya. Bagi sebagian orang mungkin ini terdengar mulia, namun ini tidak cukup sehat untuk dilakukan.
Reaksi formasi
Kondisi ini terjadi bila seseorang mencoba mengalihkan masalah dengan bertindak sebaliknya dari tujuan adanya tekanan. Reaksi ini cenderung pada perilaku mengabaikan.
0 Response to "Bagaimana Karakter Mental Anda dalam Menghadapi Stres?"
Post a Comment