Cek Apakah Mental Anda Sudah Cukup Sehat?

Berita Kesehatan

DALAM menghadapi stres, manusia mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mengatasinya. Kemampuan tersebut disebut sebagai mekanisme pertahanan diri (mekanisme defens).

Mekanisme defens atau mekanisme pertahanan diri, dapat berbeda-beda pada setiap orang. Adapun variasi atau kecenderungannya dapat ditentukan oleh perkembangan fisik seseorang. Menurut pakar kesehatan jiwa, Dr. Danardi Sosrosumiharjo, SpKJ (K)., mekanisme defens ada yang sifatnya baik dan tidak baik.

Mekanisme defens yang baik dapat dimiliki jika, seseorang dalam menghadapi stres tidak sering mengeluh, bisa menerima diri sendiri, dan orang lain apa adanya, dan mampu bersikap optimis untuk senantiasa berusaha mencapai hari esok yang lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa mekanisme defens, yang menurut psikolog yang pernah bergabung dalam tim pemeriksa kesehatan presiden ketujuh Indonesia ini, harus dimiliki oleh orang dewasa untuk mendapatkan mental yang sehat.

Alturisme

Adalah kondisi di mana ketika seseorang dihadapkan dengan masalah, mereka bisa melihat masalah tersebut dengan terbuka sebagai bentuk ibadah atau kasih sayang.

Antisipasi

Kondisi ini memungkinkan seseorang merancang alternatif, baik dan buruk, ketika dihadapkan pada masalah. Sikap ini adalah sikap bijaksana, yang sebaiknya dimiliki oleh manusia dewasa.

Humor

Banyak orang yang mencoba menyikapi masalah sebagai suatu anekdot. Bukan berarti menyepelekan atau mempermainkan masalah, bentuk mekanisme defens ini bekerja dengan melihat sisi positif dari suatu masalah.

Sublimasi

Sering kali kita dihadapkan masalah ketika tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Tak jarang, kita perlu mencari alternatif atau pengganti untuk mengisi masalah tersebut. Saat kita dapat 100 persen menerima pengganti tersebut, ini disebut sebagai sublimasi.

Intelektualisasi

Mental dewasa seseorang dapat dilihat dari bagaimana mereka bisa melihat sesuatu dari bukti yang dapat dijelaskan. Mekanisme defens ini terjadi ketika ada usaha dari seseorang untuk merasionalisasi kejadian, bukan menyangkal atau mengarang-ngarang masalah tanpa arah.

Posted by Unknown

Tweet