Menteri Kesehatan Baru Harus Mumpuni di Bidangnya

Berita Kesehatan


Menurut Badan Kesehatan Dunia PBB ini, ada enam‎ prioritas kesehatan dunia yang memerlukan kepemimpinan yang baik dan relevan dengan kondisi Indonesia untuk lima tahun ke depan. Pesan ini disampaikan oleh Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Balitbangkes, Kementerian Kesehatan yang diundang, bersama 18 pakar kesehatan masyarakat dari berbagai negara di dunia, untuk mengikuti rapat di markas besar WHO, di Jenewa, Swiss, pada 21 sampai 24 Oktober lalu.


Menurut pesan tertulis dari Prof. Tjandra yang diterima Okezone, Sabtu (25/10/2014), hal pertama adalah menyelesaikan agenda kesehatan MDGs‎. Ini meliputi kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan.


“Untuk Indonesia, target MDGs yang mungkin sulit tercapai adalah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan beberapa indikator HIV, seperti pengetahuan dan penggunaan kondom,” kata Prof. Tjandra, mengingatkan.


Yang kedua adalah menangani Penyakit Tidak Menular (PTM) dan fa‎ktor risikonya. Penyakit tersebut termasuk kanker, jantung, diabetes, penyakit paru kronik. Begitu juga dengan penekanan faktor risiko penyakit seperti kurang aktivitas fisik, alkohol, dan rokok yang telah digalakan Indonesia sejak 2010.


Ketiga, penerapan International Health Regulation (IHR) 2005 yang harus diterapkan seluruh negara di dunia. Ini untuk melakukan pencegahan, deteksi, dan respon (PDR) untuk penyakit wabah dunia seperti ebola, MERS CoV, flu burung, dan lain sebagainya. Di WHO Asia Tenggara, hanya Indonesia dan Thailand yang sudah dinyatakan mampu melaksanakan IHR secara penuh.


Keempat adalah menjamin terselenggaranya Universal Health Coverage (UHC), untuk memberikan pelayanan baik dan terjangkau kepada masyarakat yang sakit tanpa memberi beban finansial bagi diri dan keluarganya. Praktek yang sudah dijalankan seperti SJSN dan JKN, yang dimulai pada 2014 dan akan mencakup seluruh penduduk pada 2019.


Kelima, menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang baik serta bermutu bagi seluruh masyarakat. Keberadaan obat dan alat kesehatan harus sejalan dengan ketersediaan lebih 1000 rumah sakit dan sekitar 9000 Puskesmas di seluruh Indonesia.


Terakhir adalah menangani determinan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang jelas akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Hal ini harus selalu dilakukan dengan kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan unit terkait lainnya‎.


0 Response to "Menteri Kesehatan Baru Harus Mumpuni di Bidangnya"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef