Buka Puasa dengan Minuman Manis Bisa Jadi Lemak

Berita Kesehatan


detail berita
Ilustrasi minuman manis (Foto: Ifood)


MENDAHULUKAN minuman manis ketika berbuka puasa sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Tetapi, benarkah minuman manis saat berbuka puasa efektif menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa dalam satu hari?

Menurut pakar gizi klinik dari FKUI, Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, pada dasarnya minuman manis adalah air yang ditambahkan gula atau bahan-bahan pemanis. Sehingga dengan minuman tersebut bisa memenuhi kecukupan cairan setelah berpuasa. Namun, tetap saja ada kekhawatiran kandungan gula yang berlebih di minuman tersebut.


"Yang kita khawatirkan, mungkin minuman manis tersebut dapat mencukupi kebutuhan cairan. Tetapi itu juga akan menjadi lemak karena tidak terhitung berapa banyak kalori yang masuk dalam tubuh. Jadi, berbuka puasa dengan minum-minuman manis sebetulnya tidak masalah. Ttapi masalahnya, lebih ke kandungan gulanya," katanya di Jakarta Pusat, baru-baru ini.


Lebih lanjut, Dr. Saptawati mengatakan jika seseorang sebenarnya tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Bahkan di agama juga diajarkan hanya mengonsumsi satu butir kurma.


"Tetapi yang sering, kita malah bisa sampai satu mangkuk kolak. Itu sudah berlebihan karena jadinya over eat," tambahnya.


Sementara mengenai air yang dikonsumsi ketika berbuka puasa harus hangat atau tidak, Dr. Saptawati mengatakan, hal tersebut menyesuaikan suhu tubuh. Menurut Dr. Saptawati, sebetulnya ketika berpuasa suhu tubuh seseorang akan sedikit naik yang ditandakan dengan tubuh terasa hangat, sehingga masih lebih baik minum yang hangat.


"Karena kalau minum air yang dingin sekali itu menjadi tidak nyaman. Jadi, paling enak itu air yang hangat sesuai suhu tubuh kita," tutupnya. (fik)



0 Response to "Buka Puasa dengan Minuman Manis Bisa Jadi Lemak"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef