Pencandu Rokok Harus ''Kapok'' Dulu Baru Stop Merokok

Berita Kesehatan


detail berita
Dr Ari Fahrial Syam (Foto: Helmi/Okezone)


SEMUA orang sudah tahu bahwa merokok membahayakan bagi kesehatan. Hanya masalahnya, tidak mudah bagi pecandu meyakinkan diri untuk berhenti merokok. Lantas, adakah cara agar pencandu rokok menghentikan kebiasaan buruknya?

Menurut Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, kebiasaan merokok tidak hanya membahayakan ksehatan perokok itu sendiri, tetapi juga berdampak buruk terhadap orang-orang di sekitarnya. Merokok membuat orang di sekitarnya menjadi perokok pasif dengan kemungkinan terkena berbagai risiko penyakit karena menghirup asap rokok tersebut.


“Kita semua tahu bahwa rokok berdampak buruk bagi kesehatan, hanya masalahnya bagi perokok karena sudah candu tidak mudah bagi mereka meyakinkan diri untuk tidak merokok. Tampaknya, mereka harus kapok terlebih dulu sebelum mereka berhenti merokok,” tegas Dr. Ari Fahrial dalam rilis yang diterima redaksi Okezone, Selasa (8/4/2014).


Lebih lanjut, Dr. Ari Fahrial mengatakan bahwa pasien kanker lidah, kanker kerongkongan, kanker paru, atau kanker pankreas akan menyesali kenapa mereka merokok. Selain itu, serangan stroke ringan atau TIA juga kadang kala membuat kapok seorang perokok untuk tidak merokok lagi.


“Para perokok yang mengalami hipersensitifitas pada saluran pernafasannya, di mana jika mulai merokok akan merasakan sesak pasti tidak akan pernah untuk mencoba merrokok lagi,” tandasnya.


Sementara, untuk diketahui diberbagai negara angka perokok terus menurun, tetapi di Indonesia justru sebaliknya atau kian meningkat. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Kementerian Kesehatan RI menunjukkan presentase perokok Indonesia di atas usia 15 tahun terus meningkat.


Data Riskesdas 2013 jelas menyebutkan bahwa perilaku merokok penduduk 15 tahun ke atas terus meningkat dari tahun 2007 ke 2013. Pada tahun 2007, jumlah perokok penduduk 15 tahun ke atas di Indonesia mencapai 34,2 persen dan meningkat menjadi 36,3 persen di tahun 2013.

(tty)



0 Response to "Pencandu Rokok Harus ''Kapok'' Dulu Baru Stop Merokok"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef