Usia Bertambah, Fungsi Ginjal Semakin Menurun

Berita Kesehatan


detail berita
Ilustrasi gangguan ginjal (Foto: Google)


FREKUENSI penyakit ginjal kronik (PGK) terus meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia. Lantas, bagaimana frekuensi penyakit ginjal kronik di Indonesia?

Menurut Ketua Perhumpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI)dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH, berdasarkan survei PERNEFRI pada tahun 2005 di empat kota, yakni Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali menunjukkan dari 9.412 pasien prevalensi PGK dari secara keseluruhan sebesar 12,5 persen dari total penduduk Indonesia.


"Kalau dikalkulasikan maka ada sekira 20-30 juta orang mengalami PGK. Jadi, ada 433 per juta penduduk Indonesia yang membutuhkan terapi pengganti ginjal, yaitu hemodialisis dan transplantasi ginjal," ujarnya pada press conference dengan tema "Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2014: Penyakit Ginjal Kronik dan Penuaan" di Hotel JW Marriot, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2014).


Lebih lanjut, berdasarkan data yang didapatkan dari registrasi Ginjal Indonesia mengenai jumlah pasien hemodialisis atau cuci darah tahun 2012, usia 1-14 tahun sebesar 0.19 %. Kemudian, jumlah pasien cuci darah pada usia 15-24 tahun sebesar 2.87 %, usia 25-34 tahun sebesar 8.70 %, usia 35-44 tahun sebesar 18.85 %, usia 45-54 tahun 29.21 %, 55-64 tahun 26.06 %, serta usia di atas 65 tahun sebesar 14.11 %.


"Prevalensi PGK di Indonesia 31,7 persen untuk usia di atas 18 tahun. Sedangkan, 30,7 juta penduduk berisiko pindah dari stadium 4 ke 5. Dengan bertambahnya usia, fungsi ginjal akan mulai menurun. Penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan yang mulai terjadi setelah usia 30-40 tahun," tandasnya. (ind)



0 Response to "Usia Bertambah, Fungsi Ginjal Semakin Menurun"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef