Berita Kesehatan

Ilustrasi JKN (Foto: dok Okezone)
Mengenai permasalahan tersebut, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes, dr. Supriyantoro, Sp.P,MARS memang ada beberapa keluhan mengenai tarif dalam INA-CBGs yang dianggap terlalu kecil, tetapi bukan berarti semuanya seperti itu.
Menyosialisasikan tarif dalam INA-CBGs menurut Sekjen memang sedikit sulit. Hal ini karena layanan kesehatan dan tenaga kesehatan terbiasa dengan tarif yang betul-betul dibayar sesuai apa yang dilakukan, namun kemudian ke arah INA-CBGs yang tarifnya grup.
"Di dalam suatu grup pasti ada plus dan minus atau ada yang lebih mahal atau lebih sedikit. Jadi, dari berbagai contohnya dari rumah sakit ortopedi di Surakarta bahwa ternyata yang mereka terima sampai tanggal 27 kemarin lebih besar klaimnya daripada yang diterima dirawat jalan,"ujar Sekjen dalam konferensi pers Evaluasi 1 Bulan Berjalannya JKN, di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2014).
Tetapi, Sekjen mengatakan bahwa di dalamnya juga ada tarif-tarif yang terlalu murah kalau ukurannya dilihat dari tarif, tetapi sebaliknya ada tarif yang jauh lebih tinggi. Sehingga, hal itulah yang menurut Sekjen sekarang sedang mereka susun untuk dilakukan revisi.
"Jadi, kita tidak tunggu sampai satu tahun. Ada hal-hal yang urgent, itu yang akan kita selesaikan maksimal dalam dua minggu ini untuk direvisi, tetapi ada hal-hal yang mungkin sedikit kompleks itu akan diharapkan selesai dalam waktu sampai akhir Maret,"jelasnya.
Menurut dr Supriyantoro, mengenai pembahasan yang lebih luas atau jangka panjang itu diperkirakan sampai setahun. Tetapi, ia mengharapkan permasalahan-permasalahan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang ditargetkan.
"Tetapi, permasalahan-permasalahan diharapkan jangka pendek dalam 1 sampai 2 minggu, atau beberapa di antaranya yang memerlukan pembahasan lebih kompleks mungkin sampai akhir Maret,"tandasnya. (ind)
0 Response to "Terlalu Kecil, Tarif INA-CBGs Dikeluhkan"
Post a Comment