Berita Kesehatan

Kepungan abu vulkanik (Foto: ANT/Trial)
Partikel halus debu vulkanik sendiri bisa melayang di atmosfer hingga ratusan atau bahkan ribuan kilometer dari lokasi Gunung Kelud. Lantas, apa dampak dari partikel kecil atau halus tersebut bagi kesehatan?
Menurut dr. Ceva Wicaksono P, SpPD, K-P, KIC, FINASIM partikel kecil tersebut dapat mengiritasi kulit, mata, saluran napas baik atas maupun bawah, serta saluran pencernaan. Bahkan, semakin kecil partikelnya, maka, semakin dalam masuk ke saluran napas.
“Partikel kurang dari 10 mikrometer bisa masuk hingga alveolus, yaitu bagian terujung dari saluran napas atau tempat pertukaran udara pada paru-paru,”ujarnya pada Konferensi Pers PAPDI "Efek Debu Letusan Gunung Berapi Terhadap Kesehatan" di Kantor PB PAPDI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2014).
Lebih lanjut, dr, Ceva menjelaskan bahwa partikel yang masuk ke saluran napas bawah dan paru-paru dapat menyebabkan kerusakan paru-paru luas, radang paru, dan gagal napas. Hal ini dapat terjadi pada daerah yang berjarak menengah dari lokasi meletusnya gunung Kelud.
“Apabila paparannya sedikit demi sedikit namun secara terus menerus (erupsi berkepanjangan), misalnya terhadap daerah yang berjarak jauh, dapat menyebabkan penyakit paru-paru atau saluran pernapasan kronik,”jelasnya. (ind)
0 Response to "Erupsi Berkepanjangan Sebabkan Penyakit Saluran Pernapasan Kronik"
Post a Comment