Berita Kesehatan
TINDAKAN pengobatan penyakit dalam dengan tindakan operasi sering mendapat stigma negatif. Masalah harga, efek samping, dan risiko dari operasi sering membuat pasien urung menjalani pembedahan.
“Banyak pasien yang takut mendapatkan risiko dari operasi, seperti menderita rasa sakit, penyembuhan pascaoperasi yang lama, atau kecacatan. Tak jarang pasien yang kemudian lebih memilih pengobatan alternatif, atau memilih menunda operasi,” tutur salah satu dokter dari tim Advance Robotic and Minimally Invasive Surgery (ARMIS), dr. Sita Ayu, Arumi, Sp.OG.
Namun demikian, kini telah ada teknologi modern yang dapat membuat pasien tidak perlu lagi takut menjalani operasi. Bahkan di Indonesia sendiri, telah tersedia teknologi operasi canggih seperti yang telah banyak ditemui di luar negeri.
Banyak masyarakat yang menganggap, operasi hanya berupa open surgery, di mana dokter akan melakukan pembedahan besar secara langsung pada pasien. Namun kini dengan teknologi baru, pembedahan dapat dijalani dengan lebih optimal, dengan risiko minimal.
“Dengan teknologi, operasi lebih efektif, efisien, dan menguntungkan bagi pasien karena dapat mengurangi sayatan dan tingkat morbiditas (kesakitan) pasien. Pada bedah robotik, yang paling canggih saat ini, tingkat akurasi lebih tinggi sehingga akan memberikan hasil yang optimal,” jelasnya ketika ditemui di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta, Selasa (2/11/2014).
Mengenai bedah robotik, teknologi ini masih terbilang baru di Indonesia dibandingkan dengan di negara-negara tetangga. Namun, sejak pertama kali diperkenalkan RS Bunda Jakarta dua tahun lalu, teknologi ini sudah cukup menarik minat masyarakat dan telah terbukti memberikan kepuasan pada pasien.
Bedah robotik adalah teknologi pembedahan yang lebih canggih daripada laparoskopi. Walau pun sama-sama menggunakan luka sayatan kecil, bedah robotik melakukan pembedahan melalui serat fiber optik ke alat simulator yang dikontrol sepenuhnya oleh dokter.
“Teknologi ini juga mengurangi risiko cedera dan memudahkan dokter untuk mengatasi kesulitan saat daerah yang sulit terlihat ingin ditangani. Dengan ini juga, trauma pascaoperasi dapat diminimalisir,” tukasnya. (yac)
0 Response to "Operasi Zaman Sekarang Tidak Semengerikan Dulu"
Post a Comment