Uji Coba Vaksin Ebola, Dokter Liberia Meninggal

Berita Kesehatan


detail berita
Uji Coba Vaksin Ebola, Dokter Liberia Meninggal (Foto: Samaritan)


SEORANG dokter dari Liberia, yang menerima satu dosis obat uji coba Ebola, dilaporkan meninggal. Secara terpisah, Kanada menolak dikaitkan dengan pemberian obat tersebut.

Seperti diketahui, Kanada tengah menguji coba vaksin untuk Ebola. Kendati demikian, vaksin tersebut hingga kini belum diberikan pada relawan. (Baca: Tangani Ebola, Indonesia Tak Siapkan Peralatan Khusus)


"Kita sekarang bekerjasama dengan WHO untuk mengatasi masalah regulasi, logistik, dan etika yang kompleks. Semoga vaksin ini akan aman dan etis untuk diberikan secepat mungkin," kata Patrick Gaebel, juru bicara kesehatan masyarakat Kanada, sebagaimana dikutip AssosiatedPress, Selasa (26/8/2014).


Awal bulan ini, Kanada siap mendonasikan 800-1.000 dosis vaksin Ebola yang telah dikembangkan. Vaksin tersebut nantinya juga akan diberikan kepada petugas kesehatan yang merawat pasien Ebola.


Sebelumnya, obat yang sudah diujicobakan bernama ZMapp. Obat tersebut diberikan hanya kepada enam orang. Ahli kesehatan mengatakan bahwa obat tersebut sebenarnya belum pernah dites pada manusia. Karenanya, hingga kini belum jelas apakah obat tersebut bekerja efektif atau sebaliknya.


Dr Abraham Borbor, Deputy Chief Medical Doctor dari rumah sakit terbesar di Liberia, mengaku telah menerima ZMapp, bersama dua orang Liberia lainnya. (Baca: Jamaah Haji Tak Perlu Panik Soal Ebola)


"Kondisinya menunjukkan peningkatan. Namun, kemarin dia malah memburuk kemudian meninggal," kata Menteri Informasi Liberia, Lewis Brown. (fik)



0 Response to "Uji Coba Vaksin Ebola, Dokter Liberia Meninggal"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef