Respon Ebola Lambat, 'PAHLAWAN' Sierra Leon Meninggal

Berita Kesehatan


detail berita
dr Sheikh, pahlawan Sierra Leon meninggal karena Ebola (Foto: USAtoday)


KEMATIAN Sheikh Umar Khan, seorang dokter di Sierra Leon dipertanyakan oleh pihak keluarganya. Sebab, Sheikh tidak diberikan perawatan yang semestinya.

Seperti dilansir Reuters, Sheik Umar Khan adalah seorang pahlawan di Sierra Leon yang aktif memerangi wabah Ebola. Hingga saat ini, penyakit akibat virus tersebut memang sudah menewaskan 1.427 orang di Sierra Leone, Liberia dan Guinea.


Saat Khan jatuh sakit pada akhir Juli 2014, ia dilarikan ke unit perawatan yang dijalankan oleh Medecins Sans Frontieres (MSF). Di sana, para dokter berdebat apakah Khan akan diberi Zmapp.


Staf medis berkontemplasi tindakan yang mendahulukan satu orang di atas lebih dari ratusan orang penderita Ebola lain, dan risiko jika pengobatan yang belum dicoba tersebut membuat sang pahlawan nasional meninggal. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk tidak menggunakan ZMapp pada Khan. Hingga kemudian, Khan pun meninggal pada 29 Juli.


Namun beberapa hari setelah itu, ZMapp diberikan kepada pekerja bantuan asal AS. Mereka adalah Kent Brantly dan Nancy Writebol, yang terjangkit Ebola di Liberia dan diterbangkan pulang ke AS untuk pengobatan. Tidak jelas apa peran yang dimainkan ZMapp dalam pemulihan mereka. Tetapi dua orang tersebut telah meninggalkan rumah sakit di Atlanta pekan lalu.


Khan adalah salah satu di antara hampir 100 pekerja kesehatan Afrika yang kehilangan nyawa dalam memerangi Ebola. Sistem medis di wilayah ini telah kewalahan oleh epidemi ini, namun banyak yang mengatakan jika Ebola bisa saja tidak mewabah jika dunia bertindak lebih cepat.


Di desa Mahera, di bagian utara Sierra Leone, orang tua dan saudara Khan bertanya mengapa Khan tidak mendapatkan pengobatan. Khan menyelamatkan ratusan nyawa selama satu dekade berjuang melawan demam Lassa - penyakit yang mirip dengan Ebola - di kliniknya di Kenema. Ia juga menjadi satu-satunya ahli demam berdarah di Sierra Leone.


"Jika itu cukup baik bagi orang Amerika, seharusnya cukup baik untuk adikku," kata C-Ray, kakak Khan. "Tidak logis jika itu tidak digunakan. Tak ada ruginya jika obat itu tidak berhasil, asalkan sudah dicoba," terangnya.


Dengan mengurangi staf layanan kesehatan di negara-negara yang hanya memiliki beberapa ratus dokter terlatih sebelum wabah, Ebola kini membuat jutaan orang rentan terhadap krisis berikutnya.


"Dr. Khan tahu risikonya lebih baik daripada siapa pun... tapi jika Anda bekerja selama berbulan-bulan di fasilitas penuh sesak, 18 jam sehari, setiap orang akan membuat kesalahan. Masyarakat internasional secara keseluruhan perlu melihat ke belakang. Kita harusnya bereaksi lebih cepat untuk ini," kata Robert Garry, profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Tulane di New Orleans, yang bekerja dengan Khan selama satu dekade. (fik)



0 Response to "Respon Ebola Lambat, 'PAHLAWAN' Sierra Leon Meninggal"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef