Berita Kesehatan
Dr dr Nurmiati Amir, spesialis kejiwaan dari FKUI, mengatakan bahwa berdasarkan penelitian, bipolar seringkali terlambat didiagnosis. Pasalnya, episode yang pertama kali muncul adalah depresi. Ketika seseorang mengalami depresi, belum bisa diprediksi bahwa dia adalah bipolar.
"Penelitian menunjukkan, diagnosis bipolar sering terlambat karena biasanya episode yang muncul awal-awal adalah depresi sehingga belum bisa diprediksi itu bipolar," kata Dr Nurmiati di Kantor Pusat IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 13 Agustus 2014.
Tak heran jika gangguan bipolar pada wanita seringkali salah diagnosis. Pasalnya, faktor hormonal merupakan penyebab episode depresi lebih dulu muncul pada wanita dengan gangguan bipolar. (Baca: UU Kesehatan Jiwa Akan Atur Hak Penderita Bipolar Dapatkan Pengobatan)
"Pada perempuan, manik biasanya muncul belakangan, lebih dulu depresi karena faktor hormonal sehingga bisa bertahun-tahun salah diagnosis. Sementara, gangguan bipolar didiagnosis kalau sudah ada manik sedangkan bila baru depresi biasanya didiagnosis sebagai depresi mayor berulang," jelasnya. (Baca: Perbedaan Fase Hipomanik & Manik pada Penderita Bipolar)
Pada gangguan bipolar, penderita biasanya akan mengalami beberapa episode, mulai dari depresi, manik, dan hipomanik. Kala masuk episode depresi, penderita gangguan bipolar setiap hari akan sedih, mengurung diri, pesimis, dan aktivitasnya menurun. Bahkan, bila penderita bipolar sedang dalam puncak episode depresi seringkali muncul keinginan untuk bunuh diri. (Baca: Pelaku Kriminal dengan Gangguan Bipolar Tidak Dipidana)
Sedangkan, pada episode manik, penderita gangguan bipolar bisa sangat aktif dan melakukan tindaka-tindakan yang berisiko tinggi tanpa berpikir panjang. Selain itu, biasanya penderita bipolar pada episode manik akan menunjukan kehebatan diri sampai merasa paling pintar, hebat, dan paling kaya. (Baca: Penderita Bipolar Butuh Dukungan, Jangan Dijauhi! ) (fik)
0 Response to "Pada Wanita, Mengapa Bipolar Sering Terlambat Terdiagnosis?"
Post a Comment