Ibu Hamil Tetap Berangkat Haji, Peran Suami?

Berita Kesehatan


detail berita
Ibu hamil (Foto: Google)


BERDASARKAN travel advice yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, ibu hamil disarankan kalau bisa menunda keberangkatan ibadah haji atau umrah. Hal ini terkait dengan mewabahnya Middle East Respiratory Syndrom (MERS) Coronavirus di Arab Saudi.

Namun, bagaimana bila seorang ibu hamil tetap ingin berangkat ke tanah suci? Dokter spesialis kandungan Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Hasnah Siregar, SpOG mengatakan bahwa peran suami sangat penting menjaga istrinya yang sedang hamil ketika di tanah suci.


Kemudian, dr. Hasnah menghimbau kepada suami harus menjadi perawat siang dan malam di tanah suci. Selain itu, menurut dr. Hasnah, seorang suami harus ikut membantu merawat istrinya yang sedang hamil ketika beribadah, baik umrah maupun ibadah haji.


"Terlebih orang hamil kadang-kadang bandel-bandel. Nah, jadi suaminya harus menjadi suami siaga di sana," ucap dr. Hasnah di Kantor IDI, Menteng Jakarta Pusat, Kamis, 8 Mei 2014.


Namun, dr. Hasnah menghimbau kepada ibu hamil yang tetap ingin beribadah ke tanah suci untuk memeriksakan kehamilannya, baik sebelum keberangkatan maupun setelah pulang. Tujuannya untuk memeriksa kondisi kehamilannya, misalnya apakah ketubannya terganggu atau ada gangguan virus.


"Jadi dia harus tahu kondisi kehamilannya sebelum berangkat, kemudian pulang kondisinya bagaimana, apakah ketubannya terganggu atau gangguan virus," saran dr. Hasnah.

(tty)



0 Response to "Ibu Hamil Tetap Berangkat Haji, Peran Suami?"

Post a Comment

Powered by Blogger.

wdcfawqafwef